
INFO JATENG, BLORA – Anggota DPRD Provinsi Jateng dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Dapil III Jateng yang meliputi Grobogan, Blora, Rembang dan Kabupaten Pati, H. Abu Nafi, SH, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan puluhan rekan media mengadakan Fokus Group Discussionb(FGD) di Gedung NU, Kelurahan Mlangsen, Blora, Sabtu (8/6/2024).
Tema FGD kali ini “Pemuda dan Digital: Generasi Berbasis Teknologi”. Rekan media tersebut terdiri dari TV, media online dan media cetak.
Dalam sambutannya, Abu Nafi memaparkan serajah berdirinya Gedung NU. “Kira kira tahun 2004/2005 an, ada seseorang warga yang merupakan keluarga Elisabet Estiningsih , SH telah mewakafkan salah satu tanahnya untuk Gedung NU. Pewakaf berharap tanah bisa bermanfaatkan bagi semua orang.”
“Berdasarkan harapan tersebut, kala itu terfikirkan membuat gedung yang bisa bermanfaat bagi orang banyak, bisa digunakan baik acara nikahan, dangdut, keroncong, olahraga, pentas wayang dan lain sebagainya” ungkapnya.
Untuk peletakan batu pertama pembangunan gedung NU ini , dilakukan oleh. H. Abdulrohman Wahid atau Gus Dur pada tahun 2005 . Ini semua merupakan sejarah tersendiri bagi NU.
“Tahun 2005, peletakan batu pertama dilaksanakan oleh Abdurahman Wahid atau Gus Dur,” imbuh Mbah Abu.
Beliau juga mengungkapkan kebetulan hari ini ada dua (2) acara yang dilakukan di gedung NU Blora ini. Acara pertama ada pentas wayang, yang dimulai pukul 08.00 WIB pagi tadi hingga pukul 12.00 WIB, kemudian dilanjut acara kegiatan FGD ini.
“Tentu saya sangat senang, Gedung NU dapat bertahan sampai saat ini dan masih punya nilai kemanfaatan untuk semua orang,” imbuh Mbah Abu.
Disusul sambutan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, Heri Purnomo. Dalam sambutannya menghimbau “bahwa sebagai media, kita semua harus bisa menjalankan tugas tugas pokok dan profesional, terlebih menjelang Pemilihan Serentak Kepala Daerah ini, media haruslah netral dalam menginformasikan berita berita dan tidak pilih kasih / tidak sepihak.Tidak pilih kasih, media harus netral dalam memberitakan jelang Pemilihan Serentak Blora, November 2024 mendatang,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan agar para awak media bisa menyikapi dengan profesional didalam Pemilihan Serentak ini. jangan menulis berita hoax dan membuat berita yang tidak berimbang , wartawan harus tetap profesional.
“Jangan memberikan informasi hoax atau black campaign. Monggo teman teman media agar bisa menyikapai dengan bijak,” imbuhnya.
Jelang pemilu serentak di tahun 2024 nanti hendaknya intanya.
Sementara Ketua Bawaslu Blora, Andyka Fuad Ibrahim dalam sambutannya mengatakan “Pemilihan eksekutif dan legislatif Februari lalu dan Pemilihan Serentak pada 27 November 2024 mendatang,”.
Dimana dalam pemilihan umum, ada tiga (3) lembaga penyelenggara dalam tahapan pemilu nantinya. Yang pertama adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU), kemudian Bawaslu dan Dewan Kehormatan penyelenggaraan pemilu.
“Media memiliki peran penting yakni sebagai pengawas partisipatif. Peran ini tak lepas dari keterbatasan pengawasan kami,” papar Ketua Bawaslu Blora.
Jika nanti terjadi pembuatan berita hoax atau memunculkan berita yang sifatnya tidak benar , Dewan pers yang akan memberikan tindakan.
Oleh karenanya, kata Andyka, dalam pengawasan, meda diharapkan ikut berpartisipasi dalam menegakkan penyelenggaraan pesta demokrasi, tahapan Pemilihan Serentak November 2024 mendatang agar dapat berjalan bebas dan adil.
“Secara partisipatif, media ikut berperan dalam pengawasan pemilihan serentak,” tutupnya.
“Peranan media dalam pengawasan partisipasif diharapkan ikut memberikan masukan dan laporan jika diketemukan adanya pelanggaran , sehingga pemilu berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu jujur dan adil.