
Info Jateng, Blora- Dinas Pendidikan Kabupaten Blora menggelar bimbingan teknis (bimtek) pekerjaan dan penatausahaan swakelola dana alokasi khusus (DAK) fisik bidang pendidikan 2024, Senin (1/7/2024).
Plh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Irfan Agustian Iswandaru menyampaikan bahwa dalam pelaksanakan kegiatan pengelolaan fisik sudah melalui diklat pengadaan barang dan jasa yang diselenggarakan oleh LKPP.
Kegiatan tersebut diikuti 31 komite dari sekolah yang mendapatkan DAK, dengan total anggaran mencapai Rp37 miliar.
Mereka terdiri dari 1 Komite TK Negeri 2 Blora, 19 Komite SD Negeri, 10 Komite SMPN dan Komite SKB Blora.
“Bidang Sarpras sudah memberikan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)/Petunjuk Teknis (Juknis) terkait DAK, tetapi kami juga menginginkan Bapak/Ibu dalam melaksanakan kegiatan ini diselimuti rasa nyaman dan yakin apa yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan kepada siswa-siswi,”ucapnya
Sehingga semua menjamin kualitas lebih baik.”Oleh karena itu bimbingan teknis ini tentunya menambah wawasan dan keyakinan Bapak/Ibu .
Irfan juga menyampaikan apresiasi, swakelola memberikan manfaat yang lebih besar karena ada unsur elemen-elemen keuntungan rekanan dan komponen lain.
Dalam melaksanakan kegiatan ini Dinas Pendidikan Kabupaten Blora menyediakan konsultasi, dan sebagainya bahkan nanti dari Inspektorat juga memberikan konsultasi,” tuturnya.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Blora, Jatmiko menegaskan, yang terpenting dalam pengelolaan DAK harus sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat sebelumnya.“Tentu semua harus terlaksana dengan baik, yang melaksanakan juga punya kompetensi yang baik, memiliki pengalaman dalam bidang teknis.
Sehingga nanti bisa tepat mutu, tepat guna, tepat waktu, dan tepat sasaran. Dalam pengelolaan DAK ini jangan coba-coba fiktif, tolong laksanakan dengan baik. Tujuan pemerintah memberikan DAK ini yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Blora,” tegasnya.
Kabid Sarpras Sandy Tresna Hadi menyampaikan bahwa sesuai dengan tugas, pihaknya melakukan beberapa tahapan.
Pertama melaksanakan sosialisasi, kedua melakukan bimbingan teknis.
“Sosialisasi sudah kita laksanakan bulan lalu kepada Kepala Sekolah dan ketua komite. Kemudian kita laksanakan bimbingan teknis terkait dengan pekerjaan, bangunannya, serta dengan laporan penatausahaan keuangan,” tegas Sandy. (*)