
Infojateng.online
Blora- Anif Latifah Nur Ainiah, atau yang akrab disapa Nia, adalah sosok inspiratif dari generasi Z. Di usia 22 tahun, ia telah sukses mengelola peternakan kambing dan domba yang dirintis sejak Februari 2024. Dengan kegigihan dan inovasinya, Nia membuktikan bahwa generasi muda juga mampu sukses di dunia peternakan.
“Jumlah populasi ternak saya saat ini kurang lebih ada 70 ekor, terdiri dari kambing Jawa dan berbagai jenis domba, seperti Suffolk, Dorper, Merino, dan Texel,” jelas Nia saat diwawancarai, Senin (2/12/2024).
Untuk pakannya, Nia mengandalkan silase tebon jagung serta konsentrat yang terbuat dari campuran jagung kering, singkong kering, polar, bekatul, dan bahan tambahan lainnya. Menariknya, ada perbedaan dalam pemberian minum antara kambing Jawa dan domba. Jika domba hanya diberi air biasa, kambing Jawa diberi campuran air, garam, polar, dan tetes tebu.
“Kesehatan ternak biasanya menurun di pergantian musim,” ungkap Nia. Namun, ia telah menyiapkan berbagai suplemen untuk menjaga kesehatan ternaknya, seperti untuk mengatasi diare, batuk, kembung, dan penyakit lainnya.
*Perjalanan dan Tantangan di Dunia Peternakan*
Nia memulai usahanya dengan beternak kambing Jawa. Namun, seiring waktu, ia mulai menambahkan domba ke dalam peternakannya. “Domba lebih kebal terhadap cuaca, dan pakannya lebih mudah dibanding kambing,” katanya. Meski begitu, perjalanan Nia tidak selalu mulus. Ia pernah kehilangan tiga ekor kambing karena belum memahami penanganan penyakit pada awal usaha.
Namun, titik balik itu datang pada Juni 2024 ketika Nia mengikuti pelatihan Ketahanan Pangan yang diselenggarakan oleh program Prabowo Subianto. Dari sana, ia mendapatkan banyak ilmu berharga dari ahli peternakan, termasuk cara mencegah dan menangani penyakit seperti diare, oilek, batuk, dan lainnya.
“Sebenarnya, hasil dari usaha peternakan ini baru benar-benar terasa setelah dua tahun. Tapi untuk sekarang, perputaran penghasilan dari penjualan kotoran hewan (kohe) juga cukup lumayan,” ungkapnya.
*Prestasi Membanggakan*
Tidak hanya sukses di peternakan, Nia juga memiliki segudang prestasi. Salah satu yang paling membanggakan adalah memenangkan kompetisi domba kelas ekstrem dengan bobot domba mencapai 98,3 kg.
Sebagai mahasiswi semester 5 di IAI Khozinatul Ulum Blora, Nia juga meraih juara 2 dalam lomba MHQ 30 Juz pada ajang Porseni FKPTKIS Internasional 2024 yang diadakan di UMS. Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Malaysia, dan Arab Saudi.
*Harapan untuk Masa Depan*
Ke depan, Nia berharap masyarakat mulai lebih tertarik pada domba untuk keperluan aqiqah atau kurban. “Selama ini masyarakat masih terlalu fanatik dengan kambing. Saya harap minat terhadap domba bisa meningkat dan menyebar,” ujarnya.
Nia juga berpesan kepada generasi muda agar tidak malu dengan pekerjaan mereka. “Tekuni pekerjaanmu, insya Allah, jika ditekuni, akan banyak manfaatnya. Percayalah, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil,” tutup Nia dengan penuh semangat.
Editor : Handoko